Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Skema Crossover Aktif dan Pasif

Skema Crossover Aktif dan Pasif. Sahabat brantazena.com ketemu lagi di pembahasan Tentang crossover, di kutib dari kanal youtube dellany kahfi Crossover adalah alat untuk membagi rentang frekuensi dalam sistem audio, ada pertanyaan Kenapa harus dibagi, nah hal ini berkaitan dengan efisiensi dan videlity atau kejernihan suara, efisiensi di penggunaan daya dan resource videlity disuara yang dihasilkan dari sistem audio, nah jadi Kesimpulannya adalah Kenapa harus pakai Crossover karena lebih efisien dan kejernihan suaranya itu pasti terjamin kalau pakai crossover, tipe crossover yang ada sekarang itu dibagi menjadi 4 yaitu One way, Two Way, Three way, dan Four way, atau kalau di bahasa kita yaitu satu jalur, dua jalur, tiga jalur, dan empat jalur, sebelum langsung ke Skema Crossover aktif dan Pasif ada baiknya kalau kita memahami tentang frekuensi yang dapat di tangkap oleh telinga kita,
Gambar ;Skema crossover Aktif dan Pasif

Telinga kita umumnya cuma bisa menangkap suara di rentang frekuensi dari 20 HZ sampai 20 khz jika dibawah atau diatas rentan frekunsi tersebut telinga kita tidak akan bisa mendengarnya, jika telinga kita dikategorikan dalam tipe crossover adalah One way,



Walaupun Jumlah telinga kita ada dua nih tapi karena dua telinga kita menangkap rentang frekuensi yang sama bisa dikatakan One way full range, jadi dua-duanya yaitu 20Hz-20Khz Jadi bisa dikatakan One Way


 
Sekarng bicara tentang audio dan speakernya, Crossover One way itu tidak bergantung dari banyaknya speaker yang digunakan, tapi dikategorikan dari rentang frekuensi yang digunakan, misalnya ada speaker subwoofer yang hanya menghasilkan rentang frekuensi di 20Hz sampai 100hz,

 

Baca Juga : Skema rangkaian Switch on off digital

Kemudian ada speaker Low direntan frekuensi 70Hz sampai 500Hz, trus ada speaker mid di rentang 450Hz sampai 3Khz dan terahkir speaker high direntan frekuensi 3Khz sampai 20Khz, jadi disebut One Way apabila hanya menggunakan salah satu dari rentan frekuensi tersebut atau hanya menghasilkan suara difrekuensi yang spesifik,



Jadi kalau ada satu speaker atau ada beberapa speaker tapi rentan frekuensinya sama semua itu berarti One Way, itu pengertian dari crossover One way, kemudian ada crossover Two Way jadi dalam satu sistem audio rentan frekuensinya dibagi dua,



Jadi misalkan hanya ada speaker high dan low saja, high direntan frekuensi 1Khz sampai 20Khz dan Low di 70Hz sampai 1Khz, ini biasanya digunakan dalam sistem audio rumahan yang wattnya tidak terlalu besar,



Berikutnya ada crossover Three Way, yaitu sistem audio yang rentan frekuensinya dibagi tiga misalnya high, midd, low, low direntan 70Hz-50Hz speaker Midd direntan 450Hz-3Khz dan speaker high di 3Khz- 20Khz
Kemudian ada lagi crossover yang lebih lengkap, Crossover four Way, yaitu sistem audio yang rentan frekuensinya dibagi empat, Misalnya high, midd, low, sub, sub direntan frekuensi 20Hz-100Hz, Low 70Hz-500Hz, Mid direntan 450Hz-3Khz dan speaker High di frekuensi 3Khz-20Khz, kesimpulannya semakin besar watt power amplifier yang digunakan maka akan lebih baik dan lebih aman jika dibagi-bagi rentan frekuensinya, selain menghasilkan suara yang lebih jernih, lebih detail juga lebih efisien, 



Jenis Crossover

Crossover sendiri umumnya ada dua jenis, yaitu crossover aktif dan crossover pasif, crossover Aktif terdiri dari rangkaian elektronik aktif yang membutuhkan supplay daya seperti IC, transistor, dan dioda,



Sedangkan crossover pasif terdiri dari komponen elektronik pasif yang tidak membutuhkan supply daya, seperti capasitor, resistor, dan lilitan induktor, 


Baca Juga : Skema Rangkaian Power Supply 3 Step

Skema Crossover Aktif

Berikut ini adalah skema rangkaian crossover aktif, untuk mid, high yang cukup sederhana yang bisa sobat coba, skema crossover ini menggunakan sebuah IC low noise NE5532 yang menurut admin cukup jernis, 

Gambar ;   Skema crossover Aktif  
 Daftar komponen;

1. C1 22nf
2. C2 1uf 16V
3. C3 2,7nf
4. C4 220pf
5. C5 150pf
6. C6 47pf
7. R1 4k7
8. R2,R4,R5  100k
9. R3 150k
10. P1 Potensio 50k
11. IC1 NE5532

 

Skema diatas bila frekuensi atau suaranya menurut sobat kurang pas bisa merubah nilai elko pada bagian output dari 1uf/16V kenilai yang sesuai sobat inginkan serta resistor dan kapasitor di bagian filternya seperti yang admin lingkari tapi perlu diingat jangan merubah nilai terlalu jauh dari nilai yang ada,

 

Skema Crossover Pasif

Diatas adalah skema rangkaian crossover aktif, dan bila sobat ingin membuat crossover pasif dibawah ini admin juga sudah menyiapkan sebuah skema rangkaian crossover pasif yang bisa sobat rangkai,


 

Gambar ; skema crossover pasif

Cara pasang Crossover Aktif

Sobat yang masih pemula mungkin masih binggung bagaimana cara pasang crossover pada intalasi audio, sama-sama disebut crossover namun crossover aktif dan crossover pasif tentu saja berbeda cara pemasangannya, crossover aktif umumnya di pasang sebelum pengguat audio akhir (power Amplifier) dan supaya lebih jelas sobat bisa perhatikan gambar dibawah ini,

Gambar ; Cara pasang crossover aktif



Cara pasang Crossover Pasif

Jika crossover aktif dipasang sebelum penguat ahkir maka untuk crossover pasif dipasang setelah penguat akhir dan bila sobat masih binggung bisa perhatikan gambar dibawah ini, 

Gambar ; cara pasang crossover pasif



Kelebian dan kekurangan Crossover Aktif dan Crossover Aasif

Bicara kelebihan dan kekurangan tentu saja dari kedua-duanya memiliki kekurangan dan juga kelebihan, kelebihan crossover aktif ia lebih jernih dan lebih efisien disegi pemanfaatan daya karena pembagian rentan frekuensi di lakukan sebelum penguat akhir, dan kekurangan crossover aktif ia lebih mahal dan butuh beberapa power amplifier, untuk setiap pembagian rentan frekuensi, misal crossover aktif 3way. high, middle, low maka dibutuhkan 3 power amplifier, dan crossover 4way. high, middle, low, sub, dibutuhkan 4 amplifier, dan seterusnya

Baca Juga : Rangkaian power supply 12V 1A CT Non CT stabil

Sedangkan kelebihan crossover pasif, ia lebih murah, dan tidak butuh banyak power amplifier karena crossover pasif terletak sesudah penguat akhir, dan kekurangan dari crossover pasif ia kurang jernih, dan kurang efisien disegi pemanfaatan daya di power amplifier karena sifatnya pasif tentu ada daya yang terbuang dan lebih membebani power amplifier

 
Sampailah di penghujung pembahasan, semoga postingan tentang Skema Crossover Aktif dan Pasif dapat bermanfaat buat sobat-sobat pemula dan bila mana ada kekeliruan pada skema dan pembahasan mohon dikoreksi dan silakan memberikan masukan di kolom komentar,  
 


Post a Comment for "Skema Crossover Aktif dan Pasif"